Museum Daerah Kab. Lumajang

Museum Daerah Kabupaten Lumajang merupakan salah satu pemanfaatan Benda Cagar Budaya yang tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang, di mana  memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang serius dan intens. Setiap Jengkal di Kabupaten Lumajang adalah Situs dibuktikan setiap wilayah di Kabupaten Lumajang terdapat peninggalan sejarah dan budaya. Peninggalan Sejarah berasal dari peninggalan masa Prasejarah sampai masa Kolonialisme (masa pendudukan Belanda hingga Jepang di Indonesia). Serta Budaya yang berkembang pada masa Prasejarah hingga masa Islam yang masih dilakukan oleh masyarakat terutama masyarakat di pelosok desa, budaya yang berkembang dari seni tari, seni rupa dan adat istiadat di Kabupaten Lumajang.

Visi.“Museum Sebagai Bukti Perkembangan Peradaban dan Identitas Diri Bagi Masyarakat Lumajang”.

Misi. 
– Melestarikan Cagar Budaya Kabupaten Lumajang,
– Memberikan Edukasi dan Rekreasi Budaya,
– Merupakan media informasi  Kebudayaan  lokal Lumajang.

Tujuan Museum. Melestarikan dan memanfaatkan benda cagar budaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional untuk memperkuat jiwa kesatuan nasional.

Salah Satu Koleksi masterpiece Museum Daerah Kabupaten Lumajang.

Batu Motif Surya

Koleksi Batu Motif Surya ditemukan di Dusun Munggir, Desa Pasrujambe, Kec. Pasrujambe.

Bentuknya berupa batu utuh pipih dengan ketebalan tidak merata, berbentuk poligon yang cenderung persegi. Bagian depan permukaan batu halus dan terdapat goresan dengan motif Surya berupa lingkaran konsentris dengan delapan sinar bentuk segi tiga. Lebar goresan 2 mm – 3 mm.

Secara simbolik Surya dihubungkan dengan pemujaan terhadap matahari atau yang sering dikenal dengan nama Dewa Surya dalam agama Hindu, dimana matahari dianggap mempunyai kekuatan luar biasa yang mampu mengusir kegelapan dan menerangi alam semesta. Selain itu Surya  memiliki kedudukan cukup penting yang dihubungkan dengan religi yaitu sebagai simbol “dikpala” atau Dewa penjaga arah mata angin yang kesemuanya berjumlah 17 dengan 9 Dewa Mayor “Dewata nawasanga” dan 8 Dewa Minor. Kesemua dewa penjaga arah mata angin merupakan kesatuan wujud kepercayaan Hindu pada Zat yang lebih tinggi sebagai penjaga seluruh penjuru alam semesta sehingga terjadi keseimbangan dan ketentraman.

Read More

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here